Minggu, 17 Februari 2013

Atasi Bad Sector pada Hard Disk

Atasi Bad Sector pada Hard Disk

PCplus
Suatu ketika, seorang rekan memeriksa kondisi suatu hard disk dengan sebuah peranti lunak. Ia merasa hard disk-nya kurang beres. Ternyata, dugaannya benar. Hasil uji peranti itu menyatakan bahwa ada bagian atau sektor tertentu pada hard disk yang rusak (bad sector), dan kerusakannya mengkhawatirkan. Peranti itu pun memberi tahu kalau ia sebaiknya bersiap untuk mengganti hard disk karena kemungkinan terjadi crash sangat besar.

Wah, perlukah rekan PCplus itu mengganti hard disk? Apa sudah tidak bisa diperbaiki?

Saran PCplus, ada baiknya coba perbaiki hard disk itu dulu. Siapa tahu masih bisa bekerja lagi. Maklum, sebagian besar hard disk yang beredar sekarang ini memiliki sektor cadangan, yang ditujukan untuk kondisi seperti ini. Kalau Anda bisa memanfaatkan sektor cadangan itu, Anda bisa menunda pembelian hard disk baru.

Kalau pakai Windows XP, jalankan MS-DOS Prompt. Ketikkan perintah “chkdsk /R” lalu tekan [Enter]. Perintah itu akan membuat Windows mencari posisi bad sector dan mengembalikan data atau informasi yang masih bisa dibaca.

Siapa tahu Anda masih pakai Windows 95, Windows 98, atau Windows Millenium, coba pakai Scandisk bawaan sistem operasi yang memiliki opsi untuk melakukan pemindaian sekalian perbaikan seadanya.

Cara barusan adalah tindakan cepat yang bisa Anda lakukan apabila Anda mencurigai hard disk punya bad sector. Kalau cara tadi tidak sukses, coba cara ini.

Pakai Utiliti
Anda bisa pakai peranti yang mampu menghilangkan logic bad sector dan memperbaikinya. Asal tahu saja, bad sector dibagi jadi dua: logic dan physic. Peranti itu membuat hard disk kembali bekerja dengan “menghapus” bad sector-nya.

Hard disk biasanya dipaketkan dengan suatu peranti lunak untuk fungsi manajemen sekaligus perbaikan. Misalnya, Maxtor dan Quantum punya MaxBlast, Samsung punya ClearHDD, Seagate punya Seagate Format, Western Digital punya Old DLG Diagnostic, dan Fujitsu punya FJ-IDE Drive Initializer Utility.

Anda tidak wajib pakai peranti lunak paketan. Anda bisa juga pakai peranti lain. Perbaikan hard disk yang dijelaskan pada artikel ini memakai SpinRite (www.grc.com). Peranti lunak buatan Gibson Research ini cukup baik buat mengatasi masalah bad sector pada hard disk. Versi terbaru peranti ini—versi 6,0—seharga 89 dollar AS.

SpinRite mendukung FAT, NTFS, Linux, Novell, drive dengan beberapa sistem operasi serta hard disk yang belum diformat. Cara menggunakannya mudah saja. Tinggal ikuti langkah-langkah ini.

1. Buat disket atau CD yang bisa boot. Buatnya di SpinRite. Klik [Create Boot Diskette], [Create ISO or Image File], atau [Install SpinRite on Drive]. Biar gampang, pilih bikin CD bootable. Asal tahu, SpinRite hanya berjalan dalam modus DOS.

2. Setelah file image sudah jadi, gunakan software pembakar CD, seperti Nero Burning ROM, untuk membuat CD. Restart komputer dan boot dengan CD yang barusan dibuat.

3. SpinRite punya 5 opsi atau level. Level yang kemungkinan besar Anda butuhkan adalah level 2 ataupun level 4. Tindakan di level 2 adalah pengembalian data, sedangkan level 4 adalah pemeliharaan drive dan analisis. Pilih saja tindakan yang ingin Anda lakukan.

4. Level apa pun yang Anda pilih, Anda akan diminta untuk memilih drive atau partisi yang ingin Anda periksa atau perbaiki. Setelah itu, lihat atau ubah opsi bagaimana SpinRite memeriksa hard disk Anda. Kalau sudah, lanjutkan dengan langkah selanjutnya, yakni menguji kinerja drive.

Proses pemeriksaan bisa berjalan beberapa jam, tergantung kapasitas dan kecepatan hard disk. Menurut informasi dari pembuatnya, kecepatan maksimal SpinRite adalah 120 GB per jam.

Namun, banyak hal yang memengaruhi kecepatan pemeriksaan itu, misalnya kerusakan hard disk, dukungan Ultra DMA, atau konfigurasi sistem. Untungnya, Anda bisa menghentikan proses pemeriksaan untuk dilanjutkan di lain waktu. Agar tidak perlu mengulang, catat saja posisi pemeriksaan ketika Anda menghentikan proses.

Kalau SpinRite mendeteksi perlunya perbaikan, SpinRite akan langsung bekerja di Level 4 untuk memperbaiki dan mengembalikan data. Level 4 kembali memakan waktu yang tidak sebentar. Hitungan waktu pengerjaan bisa dalam satuan jam bahkan hari, lagi-lagi tergantung kerusakan.

SpinRite punya screen saver yang aktif ketika SpinRite sedang bekerja. Anda bisa pula menampilkan jalannya proses yang sedang berlangsung. Jika hard disk Anda mendukung fitur pembacaan suhu, SpinRite akan melaporkan informasi suhu hard disk. Temperatur hard disk akan naik terus saat SpinRite memperbaiki data Anda.

Ketika bekerja, SpinRite juga memiliki opsi untuk melihat lebih dekat proses perbaikan yang berlangsung. Opsi tersebut namanya adalah “DynaStat Data Recovery”.

Jika hard disk masih rusak setelah diperbaiki dengan peranti seperti SpinRite, barangkali memang sudah waktunya Anda mengganti hard disk baru. *

Masalah Pada Printer Dan Solusinya

Hasil cetakan bergaris atau keluar namun warna pudar
Kemungkinan penyebabnya:
  • Ada gelembung udara dalam cartridge (kemungkinan bisa disebabkan saat penyuntikan/pengisian ulang cartridge)
  • Print head kemungkinan tersumbat oleh tinta yang kering (bisa disebabkan karena jarang dipergunakan)
  • Print head rusak/tergores/posisi berubah karena kerusakan fisik
  • salah dalam pemasangan cartridge
  • Ada yang kehabisan tinta untuk warna tertentu atau semuanya
  • Salah settingan pada komputernya
Contoh solusi:
  • Bersihkan dengan cara melakukan head cleaning selama 2-4 kali untuk mengeluarkan gelembung udara yang ada di dalam cartridge (baca manual printer sesuai dengan printernya)
  • Pasang kembali yakinkan secara benar catridenya, matikan dan hidupkan kembali untuk meyakinakan bahwa setatus cartridge telah berubah.
  • Ganti cartridge yang lama/rusak
  • Jaga benar jangan sampai membuka seal film bagian bawah walo keluaran bergaris atau tak keluar sama sekali
  • Cek kembali yakinkan saat anda mencetak tidak dalam settingan kualitas cetakan draft atau super ekonomi
  • Ganti print head lama atau yang rusak

Hasil cetakan tak keluar sama sekali
Kemungkinan penyebabnya:
  • Banyak gelembung udara di dalam cartridge
  • Printer dan uzur (tua) atau rusak atau tertutup bagian print head-nya
  • Label berwarna (kuning) tak dibuang
Contoh solusi:
  • Bersihkan dengan cara melakukan head cleaning selama 2-4 kali untuk mengeluarkan gelembung udara yang ada di dalam cartridge (baca manual printer sesuai dengan printernya)
  • Kocok cartridge beberapa kali (3-4) sebelum memasangnya
  • Buang lebel kuning supaya udara bisa mengalir untuk mencetak secara normal
  • Jaga benar jangan sampai membuka seal film bagian bawah walo keluaran bergaris atau tak keluar sama sekali
  •  
Printer tak mengenali cartridge yang baru dipasang
Kemungkinan penyebabnya:
  • Cartridge tak terpasang dengan benar
  • Menyentuh chip kecil pada cartridge dengan tangan atau juga chip tersebut kotor/basah (chip ini mudah rusak)
  • Rusaknya sebagian jalur (rangkaian pada cartridge)
Contoh solusi:
  • Pasang kembali yakinkan secara benar catridenya, matikan dan hidupkan kembali untuk meyakinakan bahwa setatus cartridge telah berubah.
  • Gunakan kain bersih dan kering untuk membersihkan chip bila chipnya memang kotor
  • Cek jalur rangkaiannnya jika ada yang rusak
  • Jika memang tak dimungkinkan tuk diperbaiki beli aja yang baru
  •  
Setelah dipasang cartridge baru ada peringatan bahwa cartridge yang terpasang tidak asli
Kemungkinan penyebabnya:
  • Pesan yang umum dari produsen untuk pengguna
Contoh solusi:
  • Pesan ini abaikan saja jika ada pertanyaan jawab aja “yes” atau lalukan sesuai permintaan, kasus ini tak mempengaruhi kualitas hasil cetakan dengan printer tersebut

Setelah mengganti Cartridge baru, masih tetap keluar peringantan “Tinta habis”
Kemungkinan penyebabnya:
  • Hal ini bisa disebabkan karena sewaktu kita mengganti cartridge posisi printer dalam keadaan mati, sehingga memory printer masih tetap dalam keadaan sebelumnya “tinta habis”
  •  
Contoh solusi:
  • Matikan dan hidup kan lagi printer, proses mencetak akan dilanjutkan kembali
SUMBER : http://maztikno.wordpress.com

Laptop Mati Total

Laptop Mati Total 
Pada saat ini laptop sudah menjadi kebutuhan primer bagi setiap orang dan sudah menjadi gaya hidup, oleh karena itu pihak produsen menjadikannya produksi massal, akibatnya quality control sering diabaikan, sehingga kadang untuk beberapa merek tertentu sering ditemukan banyak kerusakan. Hal ini disebabkan oleh mutu dari produk tersebut dan dari faktor cara pemakaian dan perawatannya.
Kerusakan hardware yang terjadi pada laptop bisa berbeda-beda, tergantung dari jenis dan spesifikasinya, karena perbedaan karakteristik tersebut penyebab dan penanganannyapun berbeda-beda. Secara umum laptop mati total disebabkan oleh masalah-masalah sebagai berikut :
  • Power pembangkit IC lemah atau mati, sehingga daya atau arus listrik tidak sampai ke prosesor, menyebabkan laptop tidak bekerja semestinya. IC / integrated circuit,adalah komponen semikonduktor ekuivalensi dari ratusan atau bahkan ribuan komponen lain. Tetapi IC mempunyai komponen terpisah, rangkaian dibentuk pada sekeping kecil silikon. Dengan cara ini rangkaian yang sangat rumit dapat dibuat pada ruangan yang sangat kecil. Ada dua komponen utama rangkaian terpadu yaitu : TTL (Transistor Transistor Logic) dan CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor). Kedua komponen rangkaian terpadu ini meliputi IC Digital. Keluarga CMOS juga meliputi IC-IC analog dari beberapa IC yang memiliki rangkaian analog dan digital pada chip yang sama.
IC fungsinya membagi arus listrik bagi komponen-komponen lainnya. Lakukan pemanasan dengan solder uap pada kaki-kaki IC. Kalau perlu penggantian dengan IC yang sejenis
  • Prosessor lemah atau mati, sehingga tidak dapat mengatur proses secara keseluruhan, lakukan penggantian prosesor yang sesuai dengan socketnya
  • Sekering atau fuse sekitar power supply mati karena lonjakan arus listrik, hal ini bisa diatasi dengan penggantian fuse yang sejenis, atau bisa dilakukan pengetesan dengan kawat email.
  • Adaptor laptop lemah atau mati, sehingga kurang menyuplai arus. Coba dengan adaptor lain
  • Batere BIOS pada seri lama meleleh sehingga mengenai rangkaian dan korslet
  • VGA card rusak sehingga arus yang melewati VGA akan berhenti dan tidak ada tampilan di layer
  • Jack adaptor kendor atau lepas, sehingga arus tidak masuk ke laptop, kuatkan jack adaptornya dengan solder
  • Chipset mati atau rusak sehingga tidak ada arus yang diteruskan
  • Ada jalur yang rusak, hilang atau terputus, proses ini memerlukan ketekunan dan kesabaran untuk mencari penyebabnya
  • Laptop bisa dinyalakan, tetapi tidak ada tampilan di layer, jika tombol Caps Lock ditekan lampu indicator tidak nyala hal ini berarti prosesor dan RAM mati.
  • Laptop berfungsi normal, tetapi di layer hanya muncul bayangan tanpa ada cahaya. Hal ini terjadi karena inverter rusak, sehingga neon tidak nyala, solusinya ganti inverter. Neon pada lcd yg mati harus diganti dengan yg sejenis.
Permasalahan di atas adalah permasalahan umum yang sering dialami oleh laptop, dan paling sering dikonsultasikan kepada kami, dan jawabannya pun secara umum, karena untuk lebih spesifiknya harus kami cek secara langsung untuk memastikan penyebab dan penanganannya.

Sabtu, 16 Februari 2013

Gejala kerusakan yang terjadi pada jaringan

Permasalahan  yang  sering  muncul  baik  dalam  pemasangan  maupun setelah pemasangan jaringan LAN komputer secara garis besar dapat dibagi atas:
 

·    Kerusakan atau kesalahan Hardware

Kerusakan   atau   kesalahan   pada   bagian   hardware   mencakup seluruh komponen              jaringan antara        lain           mencakup        server, workstation  (client),  Kartu  Jaringan (NIC),  Pengkabelan,  dan  konektor, serta  komponen  jaringan  tambahan  lainnya  seperti  Hub/switch, router, dan sebagainya.
·    Kesalahan software

Kesalahan   bagian   software   berhubungan    dengan   kesalahan bagaimana setting dan konfigurasi jaringan yang berkaitan dengan system  operasi  baik  pada  komputer  server  maupun  komputer workstation  clien)  yang  digunakan,  jenis  protokol  yang  dipakai serta topologi jaringan.



1)  Kerusakan atau kesalahan Hardware


Kerusakan  atau  kesalahan  hardware  yang  sering  terjadi  adalah  pada Network  Interface  Card  (kartu  jaringan),  pengkabel,  dan  konektor. Kerusakan  atau  kesalahan  pada  Jaringan  sering  disebabkan  oleh koneksi  (hubungan)  yang  tidak  baik  antar  komponen  dan  tidak berfungsinya komponen dikarenakan sudah mati atau rusak.

a)  Network Interface Card (kartu jaringan)


Secara fisik untuk mengenali bahwa kartu jaringan tersebut telah atkif  atau  tidak  aktif  dapat  dilihat  pada  lampu  indikator  yang terdapat  dalam  Kartu  jaringan  tersebut  saat  komputer  hidup  dan kartu  jaringan  telah  dihubungkan  dengan  kabel  jaringan  maka lampu  indikator  harus  sudah  menyala.  Apabila  belum  menyala berarti terdapat permasalahan atau kerusakan pada kartu jaringan tersebut.

Secara  software  untuk  mengetahui  bahwa  kartu  jaringan  telah bekerja atau aktif dapat dilihat pada :
(1) Klik Start > setting >klik Control Panel

(2) Pilih icon system  double klik pilih menu Device Manager


Disana  dapat  dilihat  bahwa  kartu  jaringan  tersebut  telah  dikenal atau  belum.  Bila  sudah  dikenal  maka  kartu  jaringan  komputer dapat bekerja atau aktif.





b) Pengkabelan dan Konektor


Pemilihan    media    komunikasi    menggunakan     kabel    sebagai penghubung  antar  komputer  memang  merupakan  media  yang cukup ideal dibandingkan dengan media lainnya seperti RF (radio frekuensi),  IR  (Infra  Red)  atau  jalur  telephone  karena  murah, mudah dan mempunyai kecepatan data yang cukup tinggi.              Tetapi kesalahan  dalam  aturan  pemasangan  kabel,  kualitas  kabel  itu sendiri, serta layout atau topologi jaringan seringkali mengganggu dalam system jaringan kabel.

(1)   Untuk Pengunaan kabel thin coax


Seperti  dalam  gambar  berikut  permasalahan  yang  sering terjadi pada jenis kabel ini adalah seperti dalam gambar:


Keterangan Gambar:


1.  Kabel  Terbuka  (open).  Kondisi  ini  menyatakan  bahwa telah    terjadi putusnya          kabel     dalam        jaringan           yang menyebabkan kabel tidak dapat menghantarkan data.
2.  Konektor  longgar  (tidak  terhubung).  Kondisi  ini  terjadi

pada pada koneksi antar kartu  jaringan dengan konektor kabel.
3.  Kabel  short.  Kondisi  ini  menyatakan  bahwa  telah  terjadi kabel yang hubung singkat dalam jaringan.
4.  Resistor pada terminating Connector

5.  Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor

6.  Longgar pada male connector


Untuk kasus nomor 1,3,4 dan 5  akan mengakibatkan system jaringan  akan  mengalami  down  (komunikasi  antar  komputer berhenti).  Untuk  kasus  konektor  yang  longgar  hanya  terjadi pada   workstation  (client)   yang   bersangkutan   saja   yang berhenti.  Tetapi  bila  terjadi  pada  terminating  resistor  maka menyebabkan jaringan akan down juga.

(2)   Untuk Pengunaan kabel thick coax




 
Untuk jenis penggunaan kabel thick coax sama dengan jenis kabel thin coax karena menggunakan jenis topologi jaringan yang sama seperti dalam gambar berikut:



(3)   Untuk Penggunaan kabel UTP


Untuk  kabel  UTP,  kesalahan  yang  muncul  relatif  sedikit, karena  jaringan  model  ini  relatif  sedikit,  karena  jaringan model  ini  menggunakan  topologi  star,  dimana  workstation (client)     terpasang     tersebar     secara     paralel     dengan menggunakan    switch   atau   Hub.   Sehingga   pengecekan kerusakan  kabel  ini  dapat  dengan  mudah  diketahui.  Seperti dalam gambar berikut:


gambar:
1.  Konektor longgar (tidak terhubung)

2.  Kabel short

3.  Kabel terbuka (open)


Untuk  mengecek kabel yang terbuka (open) dan kabel yang short    dapat  dilakukan          dengan menggunakan          Multimeter dengan mengetes ujung-ujung kabel.



2)  Software


Permasalahan  yang  sering  muncul  pada  bagian  software  ini  pada umumnya bisa dikelompokkan atas:

a)  Kesalahan setting konfigurasi jaringan

Kesalahan  setting  konfigurasi  sering  terjadi  pada  kartu  jaringan yang menggunakan model ISA karena kita harus menentukan :
(1)   Alamat port I/O

(2)   Nomor Interupt

(3)   Direct Memory Access Request line

(4)   Buffer memory Address

Berbeda    dengan    kartu    model    ISA    Kartu    jaringan    yang menggunakan  model  PCI  tidak  perlu  mengeset  karena  secara otomatis telah tersedia.

b)  Kesalahan Protocol yang digunakan

Hal ini sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan slot ISA karena penentuan harus dilakukan secara manual. Apabila kita menggunakan  protocol  kartu  jaringan  model  PCI  hal  tersebut jarang terjadi apabila kita telah menginstall driver dengan benar.

c)  Kesalahan pengalamatan IP.

Setiap   komputer   dalam   suatu   jaringan   merupakan   identifikasi alamat yang unik, sehingga tidak diperbolehkan ada alamat yang sama. IP Address dalam jaringan tidak diperbolehkan sama karena merupakan               identitas     untuk  masing-masing komputer  dalam jaringan  untuk  komunikasi  data,  jika  terjadi  alamat  yang  sama maka  kedua  komputer  tidak  dapat  mengakses  jaringan  karena terjadi perebutan nomor alamat tersebut.

d)  Kesalahan Indentifikasi Client dan server komputer

Penentuan antara komputer server dan komputer client harus jelas untuk  jaringan  client  server,  berbeda  pada  jaringan  peer  to  peer tidak ada penentuan client dan server.

e)  Kesalahan Service Network (file and print sharing)

Service  network  (file  and  print  sharing)  yang  tidak  aktif  bisa dikarenakan file and print sharing yang kita hubungi sedang tidak aktif atau kita belum melakukan file and print sharing.

f)   Kesalahan Security System

Kesalahan  pemasukan  password  pada  saat  kita  masuk  dalam jaringan  sehingga  kita  tidak  dapat  masuk  dalam  jaringan  karena kesalahan pengamanan (password).

g)  Kerusakan file program, sehingga perlu di update.

Kerusakan  file  program  yang  menyebabkan  sistem  operasi  tidak bisa berjalan atau menyebabkan kartu jaringan tidak dapat bekerja
(tidak aktif).


Untuk   dapat   melakukan    perbaikan   dalam    kesalahan-kesalahan software        tersebut  dapat  dilakukan  dengan  setting  ulang  software sesuai  dengan  ketentuan  dalam  jaringan  tersebut.  Berikut  beberapa kasus yang sering disebabkan oleh sistem operasi networking:

-    Tidak bisa Login dalam jaringan

Tidak   bisa   masuk   dalam   jaringan   berarti   client   tidak   dapat mengakses jaringan secara keseluruhan.

-  Tidak   bisa   menemukan   komputer   lain   pada   daftar   network neighborhood.  Apabila  secara  hardware  dan  software  tidak  ada masalah   komputer   harus   dilakukan   restar untu menyimpan semua data yang telah kita update ke sistem operasi.

-     Tidak bisa sharing files atau printer.

Sharing file atau printer adalah membuka akses agar komputer lain dapat mengakses atau melihat data kita. Tidak dapat sharing file atau printer dapat dikarenakan data atau printer tersebut belum di sharing.  untuk  dapat  melakukan  sharing  dapat  dilakukan  dengan klik kanan share.

-     Tidak bisa install network adapter.

Kasus  ini biasanya  disebabkan  oleh  sorfware  kartu  jaringan  yang tidak   sesuai antara          driver    dengan  kartu    jaringannya        atau pemasangan kartu jaringan yang tidak sempurna pada mainboard sehingga komputer tidak dapat mengenal kartu jaringan tersebut.
Hal yang harus dilakukan dengan pengecekan pada kartu jaringan apakah  telah  terpasang  dengan  benar  atau  kartu  jaringan  telah terinstall dengan driver bawaannya.

-     Komputer lain tidak dapat masuk ke komputer kita.

Komputer lain  yang tidak dapat masuk ke komputer kita padahal komputer  kita  dapat  masuk  ke  komputer  lain  disebabkan  karena kita belum melakukan sharing data atau sharing printer.
Kasus-kasus tersebut dapat teratasi apabila tidak terjadi kesalahan- kesalahan software pada saat setting Kartu jaringan. Setting kartu jaringan    sangat    penting  untuk  terjadinya   hubungan  antar komputer, apabila terjadi kesalahan maka menyebabkan komputer tersebut tidak dapat terhubung    dalam jaringan.   Pengecekan kesalahan harus dilakukan satu persatu dengan teliti sesuai dengan ketentuan  yang    telah ditetapkan pada   jaringan       tersebut diantaranya  pemberian  nomor  IP  dan  subnetmask  pada  protocol yang digunakan, nama Workgroupnya dan sebagainya.


b.  Rangkuman 2


Permasalahan muncul yang sering muncul pada pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan LAN komputer secara garis besar dapat dibagi atas kerusakan atau kesalahan hardware dan kesalahan software.

Kerusakan atau kesalahan pada bagian hardware pada sistem jaringan yang sering dialami adalah pada kesalahan pengenalan Kartu Jaringan, Pengkabelan  dan     konektor, serta  komponen jaringan tambahan lainnya seperti Hub/switch,                router, dan sebagainya. Untuk pengakbelan  dan  konektor  yang  sering  terjadi  adalah  kabel  terbuka (open), kabel short dan konektor longgar.

Kesamaan antara HUB, Repeater, Bridge dan Router dalam jaringan adalah sebagai penghubung antar komputer agar dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya,

Perbedaan antara HUB, Repeater, Bridge dan Router dalam jaringan adalah:
Hub adalah sebagai pembagi sinyal data dari Kartu Jaringan (Network Interface card) dan sekaligus untuk penguat sinyal dalam satu jaringan. 
Repeater adalah penguat sinyal. Sinyal yang diterima dari segmen jaringan satu ke segmen jaringan yang lain yang diharapkan sinyal yang diterima akan sama kuatnya dengan sinyal yang dipancarkan. Dengan pemasangan repeater ini diharapkan dapat memperluas dua buah jaringan komputer. 
Bridge digunakan untuk menghubungkan dua buah LAN dan mengirim atau menungkin paket data dari satu LAN ke LAN yang lain. Sebuah bridge menyediakan sambungan antar dua tipe LAN yang sama. Dengan pemasangan bridge dapat memperluas jaringan LAN, sehingga semua segmen yang saling berhubungan satu sama lainnya menjadi bagian dari LAN yang lebih besar. 
Router memiliki kemampuan untuk melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang memungkinkan banyak jalur diantara keduanya. Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN sehinga trafik yang dibangkitkan oleh suatu LAN dapat terisolasi dengan baik dari trafik yang dibangkitkan LAN lain.


Kesalahan  bagian  software  berhubungan  dengan  kesalahan  setting dan  konfigurasi  jaringan  pada  komputer  server  maupun  komputer client  yang  digunakan,  jenis  protokol  yang  dipakai  jaringan  dan workgroup yang digunakan.